Jumat, 15 November 2019

Pengertian Keluarga


Pengertian Keluarga menurut Para Ahli.

20 Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli – Fungsi, Tipe, Peran – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Keluarga yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, fungsi, tipe dan peran, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian keluarga menurut para ahli, terdiri atas:


Menurut Depkes RI, dikutip oleh Effendy, 1998 : 32

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.


Menurut Salvicion G. Balion dan Aracelis Maglaya, dikutip oleh Effendy, 1998 : 32

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Menurut Friedman, 1998 dikutip oleh Suprajitno 2004 : 

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan emosi dan individu mempunyai peran masing-masing yangmerupakan bagian dari keluarga.


Menurut Sayekti 1994 dikutip Suprajitno, 2004 : 1

Keluarga adalah satu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri, atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.


Menurut Bailon dan Maglaya

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.


Menurut Effendy (2005)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.


Menurut Narwoto dan Suyanto

Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial yang lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan suatu kebutuhan manusia yang universal dan menjadi hal yang terpenting dari kegiatan dalam kehidupan setiap individu.


Menurut Sigmund Freud

Keluarga pada dasarnya terbentuk karena hadirnya perkawinan pria dan wanita.


Menurut UU. No. 10 Tahun 1992

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.


Menurut Duvall dan Logan

Keluarga adalah sekumpulan orang yang memiliki ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang memiliki tujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, emosional, mental dan sosial dari setiap anggota keluarga.


Menurut A. A.M. Rose

Keluarga adalah kelompok sosial terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.


Menurut B. Francis F. Merrill

Keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan, atau adopsi.


Menurut Ki Hajar Dewantara

Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.


Menurut Salvicion dan Ara Celis

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.


Menurut KBBI

keluarga adalah ibu dan bapak serta anak-anaknya.


Menurut Wikipedia

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.


Menurut BKKBN

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan anaknya.


Menurut Gillis

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang lengkap dengan atribut yang dimiliki, namun terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki sebagaimana individu.


Menurut Spradley dan Allender

Keluarga adalah satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga memiliki hubungan emosional dan meningkatan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.


Menurut Raisner

Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-masing memiliki ikatan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, kakak, dan nenek.


Fungsi Keluarga

Berikut ini terdapat beberapa fungsi keluarga, terdiri atas:


  • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  • Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  • Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
  • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  • Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Tipe Keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tardisional keluarga keluarga dikelompokkan menjadi dua (Suprajitno, 2004 : 2) yaitu :

1.   Keluarga Inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunanya, adopsi atau keduanya.

2.   Keluarga Besar (Extented Family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi).


Dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokkan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang menjadi :

1.   Keluarga bentukan (Dyadic Family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya. Keadaan ini di Indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya hidup berat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga seorang yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup sendiri untuk membesarkan anak-anaknya.

2.   Orang tua tunggal (Single Parent Family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.

3.   Ibu dengan anak tanpa perkawinan (The Unmarried Teenage Mother)

4.   Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (The Single Adul Living Alone). Kecenderungan di Indonesia juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh pasangan atau anaknya kelak jika telah menikah.

5.   Keluarga dengan anak tanpa menikah sebelumnya (The Non Marital Heterosexual Cohabiting Family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah kumuh perkotaan (besar), tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh pemerintah daerah (Kota atau Kabupaten) meskipun usia pasangan tersebut telah tua demi status anak-anaknya.

6.   Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (Gay and Lesbian Family).


Struktur Keluarga

Struktur Keluarga terdiri dari bermacam-macam (Effendy, 1998 : 33) diantaranya sebagai berikut:

  • Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
  • Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
  • Matrilokal adalah yang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
  • Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
  • Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Peran Keluarga

Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. (Effendy 1998 : 34)


Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :

1.   Peran Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2.   Peran Ibu : sebagai Istri dan Ibu bagi anak – anak, ibu mempunyai peranan ntuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluraganya.

3.   Peran anak – anak : Anak – anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.


Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga

Berikut ini terdapat beberapa tahap-tahap kehidupan keluarga, terdiri atas:


  • Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
  • Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
  • Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah.
  • Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya, dsb.
  • Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
  • Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
  • Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
  • Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
  • Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

Rabu, 22 Agustus 2018

Sambutan

Alhamdulillah akhirnya anwabigfamily bisa hadir ditengah - tengah kita, semoga bisa menjadi wadah silaturahmi keluarga dan bangsa..!!